Presiden Serbia (Filip Vujanović) 2014 - pengetahuanku, ada disini!!!

Selasa, 15 April 2014

Presiden Serbia (Filip Vujanović) 2014

Presiden Serbia

 

Jadi Presiden Setelah Tiga Kali Penyelenggaraan Pemilu dengan Dua Kali Dibatalkan

Sejak pada Mei 1985, Filip Vujanović telah menikah dengan seorang hakim pengadilan bernama Svetlana Vujanović. Dengan siapa, ia memiliki tiga anak; dua perempuan (Tatjana dan Nina) dan seorang putra (Danilo) tidak diketahui publik. Tidak seperti Milo Đukanović (pendahulunya), ia menolak untuk mendapatkan pengawalan, sehingga ia dapat sering terlihat berjalan-jalan di Podgorica dengan temannya atau bahkan sendirian.

Filip Vujanović lahir pada 1 September 1954 di Belgrade (Republik Sosialis Serbia, Republik Federal Sosialis Yugoslavia). Lahir dan dibesarkan di Belgrade, Vujanović lulus dari Fakultas Hukum Universitas Beograd (University of Belgrade Faculty of Law) dan Universitas Beograd. Selama periode 1978-1981, ia bekerja di salah satu Pengadilan Kota. Kemudian, dia menjadi asisten di Pengadilan Distrik Beograd. Pada tahun 1981, ketika berusia 27 tahun, ia pindah ke Titograd. Setelah menjadi sekretaris di Pengadilan Distrik Titograd, ia bekerja sebagai pengacara hingga memasuki dunia politik pada Maret 1993.
Vujanović bergabung dengan Partai Demokratik Sosialis (DPS: Democratic Party of Socialists) pada tahun 1993 karena ajakan Presiden federal Montenegro Momir Bulatović menyusul pembentukan Republik Federal Yugoslavia (yang terdiri dari Montenegro dan Serbia) di tengah pemisahan dari Yugoslavia sebelumnya. Dia menjabat Menteri Kehakiman di kabinet Presiden Milo Đukanović yang pro-Slobodan Milošević selama periode 1993-1996. Kemudian, ia menjabat Menteri Dalam Negeri (1996-1998) setelah Đukanović berbalik melawan Milošević. Selama konflik kepemimpinan Partai Demokrasi Sosialis Montenegro (DPSM: Democratic Party of Socialists of Montenegro) tahun 1997, semula Vujanović bersikap netral. Tetapi, kemudian dia berpihak kepada Đukanović setelah Đukanović memenangkan pemilihan presiden.

Đukanović kemudian menunjuknya sebagai Perdana Menteri Montenegro pertama pada periode 5 Februari 1998-8 Januari 2003. Pada tanggal 5 November 2002, ia menjadi Ketua Parlemen Montenegro. Selama periode 25 November 2002-19 Mei 2003, ia menjadi Penjabat Presiden Montenegro karena pengunduran diri Đukanović dari kursi kepresidenan. Hal ini memuluskannya mengambil alih jabatan presiden. Vujanović maju dalam pemilu presiden pada Desember 2002 dan meraih kemenangan secara telak dengan meraih 86% suara. Tetapi, pemilu itu dianggap tidak sah, karena diikuti kurang dari 50% pemilih.

Pemilu diadakan kembali pada bulan Februari 2003 dan dia memenangkan dengan 81% suara. Sekali lagi, jumlah pemilih tetap masih di bawah 50%. Pemilu diselenggarakan untuk ketiga kalinya pada tanggal 11 Mei 2003 dengan aturan jumlah minimal pemilih dihapuskan. Vujanović memenangi kembali dengan 63% suara. Vujanović mengundurkan diri dari posisi sebagai juru bicara dan presiden sementara pada tanggal 19 Mei 2003. Tiga hari kemudian atau tepatnya 22 Mei 2003, dia menjadi Presiden Montenegro. Meskipun lahir dan dibesarkan di Serbia, ia adalah salah seorang figur yang paling menonjol saat Montenegro memisahkan diri. Vujanović memiliki ideologi yang lebih moderat seperti Milo Đukanović yang memiliki pandangan lebih ekstrim.

Sebagai presiden Montenegro, Vujanović mendukung referendum kemerdekaan Montenegro, meskipun ketokohan Perdana Menteri Đukanović lebih populer dalam kampanye seputar hal tersebut. Pesan Vujanović sering berfokus pada kemampuan Montenegro dan Serbia untuk dapat memisahkan diri secara damai pasca-kemerdekaan. Pada April 2007, Presiden Vujanović menyatakan akan melindungi lembaga agama utama di Montenegro, yaitu Gereja Ortodoks Serbia meskipun Gereja Ortodoks non-kanonik Montenegro berupaya merebut peninggalan tersebut.

Pada pemilihan presiden 2008, Vujanović maju untuk jabatan presiden periode kedua dan ingin mendapatkan mandat lima tahun kembali di putaran pemilihan pertama dengan meraih  171.118 (51,89%) suara. Selain dia, Pemilu presiden Montenegro yang dilaksanakan pada tanggal 6 April 2008 tersebut juga diikuti Andrija Mandić dari Daftar Serbia (Serb List) dengan 64.473 (19,55%) suara, Nebojša Medojević dari Gerakan untuk Perubahan (Movement for Changes) dengan 54.874 (16,64%), dan Srđan Milić dari Partai Rakyat Sosialis Montenegro (Socialist People’s Party of Montenegro) dengan 39.316 (11.92%) suara. Jumlah total pemilih mencapai 336.900 (68,2%) dan sebanyak 329.781 (98,6%) suara dinyatakan sah. Pada tanggal 22 Mei 2008, ia kembali memulai jabatan kepresidenannya untuk masa jabatan kedua. Dia berteman dengan Presiden Boris Tadić.