Biografi Tri Rismaharini – Walikota Surabaya yang Mendunia - pengetahuanku, ada disini!!!

Sabtu, 10 Mei 2014

Biografi Tri Rismaharini – Walikota Surabaya yang Mendunia


Biografi Tri Rismaharini – Walikota Surabaya 

Tri Rismaharini
Jika Jokowi adalah mantan Walikota Solo yang diseBut sebagai Walikota terbaik di dunia maka Surabaya punya Tri Rismaharini yang juga dinobatkan sebagai Walikota terbaik sedunia. Siapa sebenarnya sosok Bu Risma (panggilan Tri Rismaharini) dan bagaimana sepak terjangnya. Berikut ini akan dibahas profil, biodata dan Biografi Tri Rismaharini.

Tri Rismaharini atau juga sering ditulis Tri Risma Harini atau Bu Risma adalah Walikota Surabaya wanita pertama yang menjabat untuk periode 2010-2015 menggantikan Bambang DH yang kemudian menjadi wakilnya.

Kelahiran Hingga Dicalonkan Menjadi Walikota Surabaya

Bu Risma dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 Oktober 1961. Bu Risma menjabat sebagai Walikota diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Awalnya Bu Risma adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) di Surabaya sejak 2005.

Bu Risma yang alumni Teknik Arsitektur ITS ini terBukti berhasil menjadi kepala DKP. Hal ini ditunjukkan sejak dipegang oleh beliau Surabaya menjadi kota yang lebih bersih, adem dan hijau. Hal ini memBuat beliau memiliki track record baik untuk dicalonkan menjadi Walikota. Namun sebenarnya Bu Risma enggan dicalonkan karena menurut beliau pertanggungjawabannya luar biasa berat di akhirat kelak.

Setelah didesak oleh PDIP yang mengusungnya akhirnya Bu Risma bersedia dengan meluruskan niat bahwa menjadi Walikota adalah amanah dan jalan mencapai surga.

Resmi Jadi Walikota dan Prestasinya

Risma dan Bambang DH
Mulai 28 September 2010 Bu Tri Rismaharini resmi mejabat sebagai Walikota Surabaya. Sejak saat itu sepak terjang BU Risma semakin kelihatan. Yang paling menonjol adalah pengelolaan pertamanan Surabaya yang lebih baik lagi sebagai contoh adalah Taman Bungkul yang awalnya tak pantas diseBut taman disulap oleh Bu Risma menjadi taman yang indah dan menjadi tempat rekreasi gratis untuk warga Surabaya.

Taman Bungkul juga telah diakui dunia dengan diterimanya penghargaan sebagai taman terbesar se Asia Tenggara. Selain taman Bungkul, taman –taman yang awalanya sudah tak terurus juga disulap oleh Bu Risma menjadi taman yang indah penyejuk kota Surabaya. Surabaya juga menjadi kota terbersih se Indonesia dengan menyabet gelar Piala Adipura tiga kali berturut-turut dari tahun 2011, 2012, dan 2013. Sebelumnya Surabaya selalu luput dari penghargaan Adipura ini sejak 2005.

Bu Risma juga ditetapkan sebagai nominasi Walikota terbaik di dunia 2012 dengan penghargaanWorld Mayor Prize oleh The City Mayors Foundation.

Prestasi BU Risma lainnya adalah memangkas anggaran birokrasi yang berbelit, memberikan tunjangan kesehatan bagi warga yang kurang mampu serta menambah anggaran pendidikan sebesar 35 % dari APBD dimana prosentase ini lebih tinggi dari anggaran pendidikan nasional. Bu Risma juga merubah tempat-tempat lokalisasi menjadi tempat yang lebih berguna dan dipastikan tidak lagi menjadi lokalisasi karena telah disulap menjadi taman kanak-kanak.

Menurut Bu Risma, membangun fisik Surabaya itu mudah namun membangun warganya itu yang jauh lebih sulit. Karena tiap orang punya otak dan kemauan sendiri-sendiri yang terkadang sulit diatur.

Berikut ini adalah sepak terjang nyata Bu Risma selama menjabat sebagai Walikota Surabaya :



1.       Rela basah kuyup berhujan-hujanan pantau banjir Surabaya

Ketika Bulan Desember adalah musim penghujan dimana Bulan itu rawan bagi kota besar seperti Surabaya terkena banjir. Ketika itu Bu Risma langsung memantau pintu-pintu air di beberapa titik seperti Jagir, Kayun, Patemon, Patuah dan Simo juga Bozem Morokrembangan.

"Saya langsung turun mengajak sopir hujan-hujan. Setelah menerima informasi banjir, saya langsung menuju pintu-pintu air," kata Risma kala itu.

Bu Risma juga tegas segera menyuruh untuk memperbaiki pompa yang rusak agar Surabaya tak sampai banjir. Beliau juga nekat memBuka sendiri pintu air dengan berbasah-basahan.

2.       Langsung mengecek pohon yang tumbang saat hujan.

Ketika hujan dan angin kencang, rawan sekali pohon tumbang disepanjang jalan Surabaya yang rindang. Bu Risma pun turun tangan langsung ke lokasi menginstruksikan ke anak Buahnya agar membereskan sisa ranting yang masih berserakan agar tak mengganggu jalan juga agar tak masuk sungai.

Bu Risma juga ikut melaksanakan sendiri hal itu bersama anak Buahnya sambil berseru , "Ayo-ayo cepet-cepet. KeBuru banjir nanti yang di sana".

Ketika itu Bu Risma memantau di daerah Ahmad Yani hingga Gayung Kebonsari dimana air sempat meninggi hampir meluap ke jalan raya.

3.       Ikut merapikan lalu lintas yang macet.

Ketika melewati ruas jalan tertentu dan disana terkena macet, maka Bu Risma serta merta turun dari mobilnya untuk ikut membantu mengatur lalu lintas yang macet.

Suatu hari beliau pernah telat menghadiri suatu pertemuan karena harus ikut mengatur lalulintas. "Mohon maaf bapak iBu sekalian, saya datang telat. Saya tadi harus ngatur lalu lintas karena macet parah," kata Risma.

4.       Menegur Bonek ketika kerusuhan sepakbola

Ketika terjadi pertandingan sepakbola sudah hal biasa selalu terjadi kerusuhan (fakta lho). Itu juga terjadi ketika berlangsung pertandingan di Gelora 10 Nopember. Kerusuhan itu sempat memakn korban 1 orang suporter tewas.

Mengetahui hal itu BU Risma langsung menghadapi para Bonek dan juga pengurusnya. Dengan agak emosi beliau mengatakan, “Cukup sudah Rek, ini yang terakhir. Sampai kapan lagi harus seperti ini. Lihat keluarganya, kasihan. Ini korban anak tunggal," ujar Risma di depan Bonekmania dari ASP (Asosiasi Suporter Persebaya).

"Semua itu ada garis pembatasnya masing-masing, jangan ditemBus, jangan dilawan. Kemarin sudah lima dan saya pantau terus update dari anggota sampai tak bisa tidur," lanjut Risma lagi.

Bu Risma tak mau warganya mati konyol gara-gara kerusuhan sepakbola yang seharusnya tak perlu terjadi. Menurut Bu Risma boleh-boleh saja menyukai suatu kesebelasan apalagi itu adalah milik daerahnya namun tak perlu ada kerusuhan apalagi hingga memakan korban.

5.       Turun tangan langsung me- Razia ABG mesum di diskotek



Ketika ada razia ABG mesum di diskotek, Risma juga ikut turun tangan. Beliau sungguh geram terhadap ABG-ABG yang tertangkap basah berbau alkohol dan melakukan adegan mesum.

Bu Risma juga tak setuju jika para ABG itu menyalahkan orang tuanya yang bercerai hingga terjun ke dunia hitam. Menurut Bu Risma itu hanyalah alasan menyalahgunakan keadaan.

"Masih banyak orang lain yang menderita, kalian itu jangan menyalahkan keadaan, baju kamu masih bagus, coba lihat di sekitar kalian," kata Risma.

"Kamu jangan gaya-gayaan. Kalian itu masih di bawah umur, pakai acara pergi ke diskotek segala, mau jadi apa kalian?," tegasnya dengan nada tinggi.

6.       Menemui dan Melabrak Tersangka Penjual Gadis ABG

Ketika terdengar kabar ditangkapnya seorang iBu rumah tangga Ayu Puji Astuti yang telah terBukti melakukan jual beli anak dibawah umur, Bu Rism langsung menuju ke Mapolrestabes Surabaya. Disana Bu Risma langsung menumpahkan kemarahannya pada sang iBu muda ini.

"Yang kamu tawari itu kan cuma anak kecil. Di suruh apa-apa ya mau, wong dia nggak ngerti apa-apa. Coba anak kamu ditawari permen, biar beracun ya mau aja, wong anak kecil," tegas Risma dengan nada keras sambil menunjuk ke arah tersangka.

"Kamu itu perempuan, lah kok tega-teganya menjual anak orang. Kamu nggak ngerti dosa apa, apa kamu nggak punya agama, makanya nggak ngerti dosa?" lanjut Risma dengan nada kesal.

7.       Memulangkan Para PSK ke Daerah Asalnya

Bu Risma langsung memimpin acara pemulangan 45 Pekerja Seks Komersial ke daerahnya dari sejumlah tempat lokalisasi. Bu Rism ajuga menasehati mereka sbb:

"Jangan pernah berfikir, saya Bukan bagian dari sampeyan (kalian), tapi berifikirlah bahwa sampeyan-sampeyan itu juga bagian dari saya. Sehingga bisa berBuat baik seperti yang orang lain lakukan," kata Risma dalam pidatonya di hadapan para PSK yang sebagian menutup wajahnya dengan cadar.

"Semua orang pasti berBuat salah, jadi jangan berkecil hati. Kalau sekarang sampeyan menutup wajah, ke depan sampeyan akan berani membanggakan diri sebagai bagian dari masyarakat umumnya. Suatu saat nanti, saya ingin sampeyan-sampeyan bertemu dengan saya dan menceritakan keberhasilan sampeyan," kata Risma bijak.

8.       Bekerja mulai pukul 05.30

Bu Risma berangkat kerja mulai pukul 05.30. Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah memunguti sampah disepnjang jalan yang ia lihat ada sampah. Kemudian dilanjutkan bekerja urusan kantor. Sering juga langsung terjun ke lapangan. Bu Risma sore hari menyempatkan bermain dengan anak kecil di sekitar taman, Bu Risma melempar bola ke anak-anak itu sambil berkata “Hari sudah sore, waktunya pulang dan belajar.”

Ketika gelap, Bu Risma kerap patroli ke taman-taman dan penjuru Surabaya. Jika kedapatan ada anak dibawah umur yang masih keluyuran maka beliau langsung memarahinya dan menyuruhnya pulang. Jika kedapatan lalu lintas macet maka sering Bu Risma turun ikut mengatur lalu lintas.

9.       Berwawancara Langsung Dengan Warga

Bu Risma juga sering meluangkan waktu untuk berbincang dengan warga S
urabaya melalui radio. Bu Risma dengan sabar meladeni segala pertanyaan warganya mulai dari penggusuran, saluran got yang tersumbat bahkan pernah juga ada pertanyaan yang kurang sopan dilontarkan padanya. Yah... selalu ada pro dan kontra walau itu nyata-nyata baik.

Itulah beberapa aksi real yang dilakukan Bu Risma sebagai Walikota Surabaya. Ide-ide kreatifnya memBuat pertumBuhan ekonomi Surabaya meningkat lebih dari 7,5 persen sejak memimpin pada 2010 silam. Ia pun diganjar penghargaan bergengsi, Women Leader Award 2012 dari Globe Asia.

Pro Kontra Kepemimpinan Risma

Bu Risma
Sesuatu pasti ada pro dan kontranya bahkan untuk hal yang sudah terBukti benar sekalipun. Termasuk juga Bu Risma. Ketika masa kepemimpinannya masih berumur satu tahun, beliau pernah hampir dijatuhkan oleh anak Buahnya sendiri.

Adalah Wisnu Wardhana, kepala DPRD Surabaya yang berusaha menjatuhkan Risma dengan menggunakan hak angketnya.  Menurut Wisnu Bu Risma telah melanggar peraturan dengan menaikkan tarif iklan dan baleho yang biasa terpampang di tengah-tengah kota.

Namun Bu Rism beralasan bahwa itu Bukan menyalahi aturan malah itu akan menguntungkan kota Surabaya sendiri. Dengan menaikkan tarif iklan maka investor dan pebisnis akan berpikir ulang kali jjika mau beriklan dengan baleho atau papan iklan. Sehingga mereka akan memilih iklan di surat kabar dan media elektronik. 

Dengan begini Surabaya akan terhindar dari hutan iklan yang sering mengurangi indahnya pemandangan kota.
Dalam kasus pemakzulan Risma ini, mendagri ikut campur tangan dan mengatakan bahwa Bu Risma masih Walikota Surabaya yang sah dan upaya pemakzulan Risma adalah hal uang mengada-ada. Itu hanyalah upaya pihak yang sirik dan iri akan prestasi Bu Risma.

Terakhir diketahui bahwa upaya pemakzulan Bu Risma itu terjadi karena Bu Risma menolak pembangunan jalan tol tengah kota. Bu Risma lebih memilih pembangunan jalan tol frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan menghuBungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya. Menurut Bu Risma ini akan memBuat pemeratan kesejateraan di Surabaya juga.

Kedekatan Dengan Jokowi

Bu Risma juga bersahabat dengan Gubernur DKI, Jokowi. Selain karena se-partai yaitu PDIP, Bu Risma juga mirip Jokowi yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Jokowi juga memuji Bu Risma sebagai pemimpin yang berani, tegas dan lincah melayani masyarakat. Jokowi dan Risma juga seusia. Mereka sering bertemu untuk berdiskusi berbagai masalah.

Bakal Capres RI 2014

Bu Risma Menerima Penghargaan Adipura untuk Surabaya
Ada slentingan bahwa BU Risma juga digadang-gadang menjadi gubernur Surabaya bahkan Capres 2014. Menanggapi hal ini Bu Risma mengatakan bahwa dirinya tidak berambisi politik. Sebab, menurutnya, menjadi walikota, gubernur, bahkan presiden adalah tanggung jawab yang luar biasa. Tak hanya soal memecahkan masalah, seperti banjir, "tapi bagaimana membantu orang berkembang dan menjadi sukses."

Biodata Bu Risma

Nama
:
Ir. Tri Rismaharini, M.T
Tanggal Lahir
:
20 Oktober 1961.
Tempat Lahir
:
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Partai Politik
:
PDI Perjuangan
Suami
:
Djoko Saptoadji
Almamater
:
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya
Profesi
:
Birokrat di Pemkot Surabaya
Agama
:
Islam

Riwayat Pendidikan

SMP Negeri X Surabaya (1976)
SMU Negeri V Surabaya (1980)
S-1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (1987)
S-2 Manajemen Pembangunan Kota Surabaya ITS (2002)

Riwayat Karir

Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000)
Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Disbang (2001)
Kepala Cabang Dinas Pertamanan (2001)
Kepala Bagian Bina Bangunan (2002)
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005)
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2010)
Wali Kota Surabaya (2010-2015