Perbedaan utama orang cerdas
dan orang yang bodoh terletak pada kesadaran dan pengakuan. Orang
cerdas menyadari dan mengakui kecerdasannya sehingga ia merasa bodoh di
hadapan tuhannya, sedangkan orang bodoh tidak menyadari dan tidak
mengakui kebodohan nya sehingga ia merasa cerdas dihadapan Tuhannya
Orang cerdas bercermin kepada kematian sedangkan orang bodoh becermin pada kehidupan.
Orang cerdas lebih banyak menghitung-hitung kekurangannya, sedangkan orang bodoh lebih sring menghitung-hitung kelebihannya.
Orang
cerdas selalu menuntut dirinya untuk mengasihi, menyayangi, dan
mencintai, sedangkan orang bodoh selalu menuntut untuk dikasihi,
disayangi dan dicintai.
Orang cerdas berharap dapat mengenal dirinya sendiri, sedangkan orang bodoh berharap orang lain untuk mengenal dirinya.
Orang cerdas memikirkan bagaimana ,membalas kebaikan orang lain, sedangkan orang bodoh berpikir bagaimana agar orang lain membalas kebaikannya.
Orang
cerdas berpikir secara sistematis, metodologis, dan rasional, sedangkan
orang bodoh berpikir dengan cara spekulatif dan emosional.
Orang
cerdas selalu berusaha untuk mewujudkan pemikirinnya, sedangkan orang
bodoh larut dalam pemikirannya tanpa sempat untuk mewujudkannya.
Orang cerdas bertindak sebelum menasehati, sedangkan orang bodoh menasehati sebelum bertindak.
Orang bodoh selalu berKaca tanpa cermin, sedangkan orang bodoh selalu berkaca dengan cermin.
Orang cerdas selalu berpikir berbagai cara untuk memuji, sedangkan orang bodoh selalu berpikir berbagai cara untuk di puji.
Orang cerdas selalu berusaha mencari dan mengumpulkan ilmu, Orang bodoh selalu berusaha mencari dan mengumpulkan harta.
Orang cerdas memikul buku-buku didalam benaknya, sedangkan orang bodoh memikul buku-buku di kendaraannya.
Orang cerdas lebih sering berbuat daripada berbicara, sedangkan orang bodoh lebih sering berbicara daripada berbuat.
Orang cerdas merasa butuh memohon kepada Tuhannya, sedangkan orang orang bodoh merasa diminta dan diperlukan Tuhannya.
Orang cerdas mengetahui adanya kemudahan di setiap kesulitan, orang bodoh merasa kesulitan menghadapi kemudahan.
Orang
cerdas mengumpulkan harta untuk di belanjakan di jalan-Nya, sedangkan
orang bodoh mengumpulkan harta untuk dibelanjakan dijalannya.
Orang
cerdas selalu merasa malu untuk menolak pertolongan orang lain,
sedangkan orang bodoh tanpa rasa malu selalu mengharapkan pertolongan
orang lain.
Orang cerdas bisa belajar dari kegagalan, sedangkan orang bodoh sering terbuai oleh keberhasilan.
Orang cerdas memandang pasangan hidupnya sebagai mitra, sedangkan orang bodoh memandang pasangan hidupnya sebagai bawahan.
Orang cerdas acapkali membicarakan tentang kebesaran Tuhannya, sedangkan orang bodoh seringkali membicarakan kehebatan dirinya.
Orang cerdas selalu menghindar dari ketidaktahuan, sedangkan orang bodoh sering menjerumuskan diri dalam ketidaktahuan.
Orang cerdas memimpin dengan suri tauladan, sedangkan orang bodoh tak mampu untuk memimpin dirinya sendiri.
Orang
cerdas lebih sering memandang kebawah untuk urusan dunia, sedangkan
orang bodoh selalu memandang kebawah untuk urusan akhirat.
Orang cerdas berbicara dengan akal, sedangkan orang bodoh berbicara dengan lidah
Orang cerdas selalu mudah untuk dipahami, sedangkan orang bodoh selalu sulit untuk dipahami.
Orang cerdas hanya mencuri ilmu, sedangkan orang bodoh mencuri apapun yang dibutuhkannya.
Orang cerdas mencintai apa yang di sukai Tuhannya, sedangkan orang bodoh membenci apa yang disukai Tuhannya.
Orang cerdas selalu bersyukur disaat senang maupun susah, sedangkan orang bodoh tak mampu bersyukur walaupun di saat senang.
Orang cerdas bersandar pada doanya, sedangkan orang bodoh bersandar pada kemampuannya.
Orang cerdas mampu menertawakan musibah, sedangkan orang bodoh selalu dtertawakan musibah.
Orang cerdas selalu mencari kebenaran, sedangkan orang bodoh selalu menutupi kebenaran.
Orang cerdas selalu berupaya melupakan kebaikannya,sedangkan orang bodoh sibuk mengingatkan orang lain tentang kebaikannya.
Orang cerdas mempersiapkan diri menuju kematian, sedangkan orang bodoh hanya menunggu waktu kematian.
Orang
cerdas memandang keturunannya sebagai amanah yang akan
menyelamatkannya, sedangkan orang bodoh memandang keturunannya sebagai
beban yang akan menyesatkannya.
Orang cerdas selalu memohon ampun kepada Tuhannya, sedangkan orang bodoh merasa tak perlu memohon maaf kepada siapapun.
Orang cerdas mampu meminta maaf dan memaafkan orang lain, sedangkan orang bodoh bahkan tak mampu memaafkan dirinya sendiri.
Orang
cerdas merasa membutuhkan dan dibutuhkan masyarakat, sedangkan orang
bodoh merasa tidak membutuhkan masyarakat, apalagi dibutuhkan
masyarakat.
Orang cerdas cukup dinasehati dengan musibah, sedangkan orang bodoh selalu minta dinasehati saat tertimpa musibah.
Orang cerdas berpikir bagaimana caranya untuk memberi, sedangkan orang bodoh berpikir bagaimana caranya untuk meminta.
Orang
cerdas tak mampu menolak pemberian karena merasa malu, sedangkan orang
bodoh tak mampu memberi karena tak memiliki rasa malu.
Orang
cerdas berusaha untuk membantu orang lain untuk membayar utangnya,
sedangkan orang bodoh selalu menanggguhkan pembayaran utangnya.
Orang cerdas selalu berorientasi ke masa depannya, sedangkan orang bodoh dipenjara oleh masa lalunya.
Orang cerdas tidak pernah memulai tanpa mengakhiri, sedangkan orang bodoh tidak mampu mengakhiri sesuatu yang dimulainya.
Orang
cerdas selalu merasa bebas dan bertanggung jawab, sedangkan orang bodoh
mengginginkan kebebasan tanpa berani bertanggung jawab.
Orang cerdas suka memandang isi dibanding kulit, sedangkan orang bodoh lebih suka memandang kulIt dibanding isi.
Orang
cerdas memndidik keluarganya dengan kepemimpinan spiritualistik,
sedangkan orang bodoh mendidik keluarganya dengan kepemimpinan yang
otoriter dan materilistik.
Orang
cerdas memandang kegagalan sebagai anak tangga menuju kesuksesan,
sedangkan orang bodoh memandang kegagalan sebagai penghalang menuju
kesuksesan.
orang
cerdas selalu ditunggu dan diharapkaN orang banyak, sedangkan orang
bodoh selalu tak di inginkan kehadirannya oleh orang banyak.
Orang cerdas meletakkan lidah di belakang akal, sedangkan orang bodoh berbicara tanpa akal.
